Tag Jasa Audit Bank Serpong

Jenis – Jenis Audit Kinerja

  1. Audit Program (Audit Efektivitas)

Pelaksanaan   program,   kegiatan,   atau   fungsi   instansi   yang   bersangkutan.

  1. Audit Ekonomi dan Efisiensi (Management and Operational Audit)

Audit ekonomi dan efisiensi berfungsi untuk:Untuk   menentukan   entitas   telah   memperoleh,   melindungi,   dan   menggunakan   sumberdayanya   (seperti   karyawan,   gedung,   ruang,   dan   peralatan   kantor)   secara   hemat   danefisien, untuk menentukan yang menjadi penyebab timbulnya pemborosan dan efisiensiserta untuk menentukan entitas tersebut telah mematuhi peraturan perundang-undanganyang  berkaitan  dengan penghematan  dan efisiensi.

  1. Audit Operasional

Audit operasional merupakan penelahaan secara sistematik aktivitas operasi organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional, auditor diharapkanmelakukan   pengamatan   yang   obyektif   dan   analisis   yang   komprehensif   terhadapoperasional-operasional tertentu.

  1. Audit Manajemen

Menurut   American   Institute   of   Certified   Public   Accountant   /AICPA   definisi   auditmanajemen   adalah   Pemeriksaan  manajemen   adalah   suatu   penelaahan  yang  sistematisterhadap   aktivitas   suatu   organisasi,   atau   suatu   segmen   tertentu   daripadanya,   dalamhubungannya   dengan   tujuan   tertentu,   dengan   maksud   untuk   :  menilai   kegiatan, mengidentifikasikan   berbagai   kesempatan   untuk   perbaikan,   mengembangkanrekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

 

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Laporan Keuangan Yang Perlu Diaudit

  • Laporan Neraca (Balance Sheet): Laporan ini memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
  • Laporan Laba Rugi (Income Statement): Laporan ini menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.
  • Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Laporan ini menyajikan aliran kas masuk dan keluar dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan suatu perusahaan.
  • Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity): Laporan ini memperlihatkan perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan selama periode waktu tertentu, termasuk investasi modal, laba ditahan, dan distribusi dividen.

 

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Cara Mendeteksi Adanya Fraud

  1. Memeriksa Karakteristik Operasional Laporan

Cara mendeteksi adanya fraud adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa laporan keuangan, mulai dari catatan pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, hingga ekuitas. Nantinya tanda kecurangan akan terdeteksi dengan melihat apabila ada perbedaan jumlah dalam laporan keuangan tersebut.

  1. Melakukan Audit Secara Internal Dan Eksternal

Cara berikutnya untuk mendeteksi adanya fraud adalah dengan audit. Audit adalah aktivitas konsultasi yang obyektif dan independen guna memperbaiki operasional perusahaan. Audit sendiri dibagi menjadi 2, yaitu audit melalui internal dan audit melalui eksternal. Audit internal adalah penilaian yang dilakukan oleh pihak di dalam perusahaan yang dinilai memiliki kompetensi dalam meneliti catatan akuntansi dan pengendalian internal perusahaan. Sementara, audit eksternal adalah penilaian yang dilakukan dengan bantuan pihak di luar perusahaan untuk mendeteksi kecurangan, serta menganalisis laporan apabila auditor internal mengalami kesulitan.

  1. Memeriksa Jajaran Manajerial

Pada beberapa kasus penggelapan maupun kecurangan pada laporan keuangan seringkali melibatkan pihak pengambil keputusan atau yang biasa disebut jajaran manajerial. Oleh sebab itu, orang-orang dalam jajaran manajerial harus secara rutin diselidiki untuk mengetahui apabila mereka melakukan kecurangan.

 

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Jenis-jenis Fraud

Fraud Terhadap Aset

Penyalahgunaan aset perusahaan/lembaga, entah itu dicuri atau digunakan untuk keperluan pribadi—tanpa ijin dari perusahaan/lembaga.

Contoh:

  • Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (penggelapan kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor)
  • Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (menggunakan fasilitas perusahaan/lembaga untuk kepentingan pribadi)

Fraud Terhadap Laporan Keuangan

Contoh:

  • Memalsukan bukti transaksi
  • Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya
  • Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau menurunkan laba
  • Menerapkan metode pangakuan aset sedemikian rupa sehingga aset menjadi nampak lebih besar dibandingkan yang seharusnya.
  • Menerapkan metode pangakuan liabilitas sedemikian rupa sehingga liabiliats menjadi nampak lebih kecil dibandingkan yang seharusnya.

Korupsi

Contoh:

  • Konflik kepentingan

Seseorang atau kelompok orang di dalam perusahaan/lembaga (biasanya manajemen level) memiliki ‘hubungan istimewa’ dengan pihak luar (entah itu orang atau badan usaha) seperti memiliki kepentingan tertentu (misal: punya saham, anggota keluarga, sahabat dekat, dll). Ketika perusahaan/lembaga bertransaksi dengan pihak luar ini, apabila seorang manajer/eksekutif mengambil keputusan tertentu untuk melindungi kepentingannya itu, sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan/lembaga.

 

  • Menyuap atau Menerima Suap

Menyuap dan menerima suap, merupakan tindakan fraud.

Contoh:

Menerima komisi, membocorkan rahasia perusahaan/lembaga (baik berupa data atau dokumen) apapun bentuknya, kolusi dalam tender tertentu.

 

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Prosedur Audit dalam Proses Evaluasi

Perjanjian Audit/ Perikatan

Kesepakatan antara pihak auditor dengan perusahaan, Jadi, pada awal perjanjian, perusahaan akan menyampaikan apa yang dibutuhkan. Nantinya auditor akan melakukan proses audit sehingga mendapatkan output sesuai arahan perusahaan.

Mempelajari Kondisi/ Sistem Perusahaan

Melakukan perencanaan bagaimana proses audit akan dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena sistem di satu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan berbeda. Sehingga, dalam proses ini, auditor bisa mempelajari sistem yang berlaku di perusahaan terlebih dahulu. Selanjutnya baru menentukan bagaimana proses audit akan berjalan.

Pengumpulan Data

Setelah mengetahui bagaimana sistem perusahaan tersebut, saatnya untuk melakukan pengumpulan data. Auditor berhak untuk meminta dokumen atau bukti-bukti yang dibutuhkan untuk melancarkan proses audit.

Pengamatan

Pengamatan bertujuan untuk mengetahui prosesnya secara langsung dan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang ada.

Pengujian Informasi

Proses pengumpulan data dan pengamatan merupakan dua proses terlama dalam prosedur audit karena pengumpulan data merupakan proses yang penting untuk proses pengujian informasi. Data-data yang telah terkumpul harus disusun dan diuji untuk dianalisis kemudian. Jika ada yang aneh dalam data atau hasil analisa akan dicatat dan disampaikan pada hasil audit.

Mendapatkan Hasil

Jika hasil pengujian telah selesai, sebelum hasil tersebut disampaikan ke perusahaan, auditor harus mengecek kembali hasil audit.

Penyampaian Hasil kepada Perusahaan

Apapun hasilnya baik maupun buruk akan disampaikan ke pihak perusahaan. Temuan yang aneh atau tidak sesuai dengan prosedur juga harus disampaikan untuk menjadi evaluasi perusahaan.

Evaluasi Perusahaan

Jika dalam proses audit ditemukan beberapa temuan, perusahaan akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan perbaikan. Proses perbaikan biasanya 2 minggu atau tergantung jenis audit yang dilakukan. Jika dalam proses tersebut ada perbaikan, maka dapat mengubah hasil akhir audit. Namun sebaliknya, jika tidak, maka akan mempengaruhi ke nilai audit.

 

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Apa Saja Laporan Keuangan Yang Membutuhkan Audit?

Laporan keuangan yang Membutuhkan Audit, antara lain:

  • Laporan laba rugi

Bagian dari laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan untuk suatu periode akuntansi. Audit laporan keuangan ini terdiri dari pendapatan periode berjalan dan beban periode berjalan, baik beban operasional maupun non-operasional.

  • Neraca

Bagian dari Audit laporan keuangan perusahaan dan berisi informasi tentang aset, kewajiban pembayaran kepada pihak terkait dalam bisnis perusahaan, dan ekuitas pada titik waktu tertentu.

  • Laporan arus kas (cash flow)

Laporan kas dan setara kas yang diterima dan dibayarkan oleh suatu perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Dengan kata lain, isi laporan ini adalah catatan keuangan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode waktu tertentu.

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Laporan Keuangan yang perlu dilakukan Audit

  1. Laporan untung dan rugi

Audit laporan keuangan ini terdiri dari pendapatan periode berjalan dan beban periode berjalan, baik beban operasional maupun non-operasional. Sehingga laporan laba rugi termasuk laporan yang perlu diaudit. Audit laporan keuangan ini memberikan tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menghitung jumlah pajak yang terutang perusahaan.

  1. Neraca

Berisi informasi tentang aset, kewajiban pembayaran kepada pihak terkait dalam bisnis perusahaan, dan ekuitas pada titik waktu tertentu. Neraca memberikan gambaran tentang aset dan kewajiban perusahaan. Neraca didasarkan pada konsep Aset = Kewajiban + Ekuitas.

  1. Laporan arus kas

Laporan kas dan setara kas yang diterima dan dibayarkan oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.Maka isi laporan ini adalah catatan keuangan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan arus kas sangat berguna ketika perusahaan ingin menilai struktur keuangannya (likuiditas dan solvabilitas) dan kekayaan bersih perusahaan.

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Perbedaan dan Persamaan Audit Eksternal dan Audit Internal

Sampai sekarang masih banyak pihak yang belum memahami perbedaan dan persamaan antara audit eksternal dan internal. Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi/lembaga.  Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif.  Tugas dan tanggung jawabnya adalah menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang operasional, keuangan, akuntansi, sumber daya manusia dan kegiatan lainnya.

Audit eksternal merupakan sebuah aktivitas yang harus dilakukan oleh kantor akuntan publik bersertifikat. Auditor eksternal bekerja sebagai penguji komponen dalam laporan keuangan untuk melihat apakah komponen tersebut telah dihitung berdasarkan peraturan akuntansi, seperti PSAK atau GAAP.

Audit eksternal menilai hasil akhir (output) dari kegiatan atau program yang diaudit, sedangkan audit internal membantu manajemen sejak sebelum, selama, dan setelah kegiatan dilakukan.

 

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Jenis Audit Menurut Luas Pemeriksaan

1.      Pemeriksaan Umum (General Audit)

Audit pemeriksaan umum mencangkup laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dalam upaya untuk menilai sekaligus memberikan pendapat mengenai kewajaran dan kelayakan laporan keuangan.

2.      Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Audit pemeriksaan khusus adalah kebalikan dari audit pemeriksaan umum, dimana pemeriksaan laporan keuangannya tergantung dari perusahaan. Jenis audit ini hanya mencangkup pada permintaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

3.      Standar Audit

Setiap pelaksanaan audit yang dilakukan oleh perusahaan atau auditor tentu saja berpegang pada standar dan ketentuan yang ada. Setidaknya ada 10 standar yang kemudian membentuk sebuah Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dibahas di dalam buku Pemeriksaan Akuntansi 1 (Auditing 1).

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id

Kenapa Dilakukannya Audit Laporan Keuangan?

Berdasarkan Undang-Undang Perseroan No.40 Tahun 2007 Pasal 68, perusahaan wajib untuk melakukan audit. Seluruh perusahaan memang tidak diwajibkan melakukan audit.

Pada ayat 1 “direksi wajib menyerahkan laporan keuangan perseroan kepada akuntan publik untuk di audit jika kegiatan usaha Perseroan ialah menghimpun atau mengelola dana masyarakat; Perseroan merupakan Perseroan Terbuka; Perseroan menerbitkan surat pengakuan utang pada masyarakat; Perseroan merupakan persero; Perseroan memiliki aset dan jumlah peredaran usaha dengan jumlah nilai paling sedikit Rp50.000.000.000,00 atau telah diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan”

Pada ayat 2 “dalam hal kewajiban pada ayat 1 tidak dipenuhi, maka laporan keuangan tidak disahkan oleh RUPS”

Pada ayat 3 “laporan atas hasil audit akuntan publik sesuai pada ayat 1 disampaikan secara tertulis kepada RUPS melalui direksi”

Mitra Konsultindo Group

Konsultan Pajak | Jasa Pembukuan, Akuntansi, Laporan Keuangan | Audit | Konsultan Manajemen Bisnis | Pembuatan / Pendirian Perusahaan, Ijin / Izin Usaha | Solusi Bisnis & Keuangan Lainnya

Hotline (Call/WA/SMS): 082-11-22-900-33

Website: mitrakonsultindo.co.id